
Jurnalis: Marselino Geradus
Unsulbar News, Majene – Untuk pertama kalinya, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Majene luncurkan Leadership Training Course (LTC) sejak menjadi cabang baru 2021 kemarin. Bertempat di Student Centre (SC) GMKI Majene, kegiatan ini berlangsung selama seminggu, mulai Selasa-Minggu (18-23/3/2025).
Adapun tujuh materi yang disajikan dalam LTC ini yaitu Teknik Menyusun Renungan dan Memimpin PA/Khotbah oleh Daniel Marco Van Basten, S Th (Wakil Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tanjungpinang), Komitmen dan Tanggung Jawab dalam Tri Medan Layan GMKI oleh Amos Demmagau’, SE (Ketua Cabang GMKI Majene 2021-2023), serta materi Mengembangkan Visi dan Strategi Organisasi oleh Melkias, SE (Senior GMKI Makassar)–saat artikel ini ditulis, baru ketiga materi ini yang selesai dilaksanakan.
Selanjutnya, pada materi keempat ada Strengthening Personal Leadership oleh Marim Purba (Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI 1990-1992), lalu materi Analisis Sosial oleh Daud Eko Cahyo Rukmono, SH (Senior GMKI Makassar), serta Integritas Kristen di Era Postmodernisme oleh Ines Pradhana Ruso, S Pd, Gr, MM (Senior GMKI Makassar).
Terakhir, materi ketujuh diadakan di Minggu siang dengan topik Oikumenisme dan Nasionalisme oleh Jhon Fernandes Dollu Klapping, S Pd (Senior GMKI Makassar).
Pantauan Unsulbar News, dalam pelaksanaannya hanya ada satu materi per hari—selain Sabtu—sebab mempertimbangkan kesibukan peserta LTC di kampus, juga untuk mempertahankan keefektifan sesi pemaparan materi.
Peserta yang terdaftar saat mengikuti materi pertama berjumlah 29 orang berasal dari berbagai komisariat lingkup GMKI Cabang Majene. Dan sesuai ketentuan yang berlaku, kehadiran menjadi poin utama dalam penentuan layak-tidaknya peserta mendapat sertifikat usai kegiatan ini selesai. Meski hanya absen sekali, peserta yang bersangkutan akan langsung didiskualifikasi oleh panitia.
Dirangkaikan dengan Seminar Kebangsaan dan Budaya
Dalam acara pembukaan di Aula Perpustakaan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) pada Senin (17/3/2025) siang, GMKI Majene berkesempatan memberi pembekalan kepada para peserta melalui Seminar Kebangsaan dan Budaya dengan tema “Memperkuat Nilai Kebangsaan melalui Pelestarian dan Pengembangan Budaya”.
Seminar tersebut menghadirkan dua pemateri berbobot, Charles Wiseman, SH (Senior GMKI) membawakan topik Kebangsaan, serta Thamrin, S Pd, M Pd (Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Unsulbar) membawakan topik Kebudayaan. Dipandu oleh Roni (2nd Runner Up Duta Baca Unsulbar Tahun 2025) selaku moderator, acara berjalan lancar dan berkesan.
Baca Juga: 325 Mahasiswa Dikukuhkan Jadi Anggota Baru GMKI Cabang Majene
Dalam wawancara bersama Kepala UPA Perpustakaan di akhir kegiatan, ia memberi apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan GMKI ini. Thamrin menuturkan, dirinya selalu mendukung program apa pun yang mengarah ke hal-hal positif dan bermanfaat, utamanya jika berkenaan dengan kemanusiaan.
“Saya juga berharap, komunikasi seperti ini dapat juga dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan lain, sehingga tidak ada yang terasa eksklusif atau merasa paling benar sendiri dan lain sebagainya,” terangnya dalam wawancara singkat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, komunikasi yang baik antar organisasi kemahasiswaan (ormawa) sangat diperlukan demi kemajuan bersama.
“Dengan adanya komunikasi yang baik bersama organisasi kemahasiswaan lainnya baik secara internal maupun eksternal, kita bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing, yang mana hal itu dapat mencerminkan semangat kebangsaan kita,” pungkasnya penuh harap.
Baca Juga: Manfaat Bulan Ramadhan dari Perspektif GMKI
Masih bersinggungan dengan penyampaian Kepala UPA Perpustakaan, secara terpisah Ketua Cabang GMKI Majene, Oktovianus D mengutarakan harapannya terkait kualitas output dari LTC ini.
“Diharapkan keluaran dari LTC ini dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diterima untuk menjawab permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya di mana pun ia berada, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai ke-GMKI-an,” tuturnya saat diwawancara usai materi kedua terlaksana.