Cerpen: Suara Perjuangan dari Pabrik

Ilustrasi Aksi Demonstrasi Para Buruh. Sumber foto: Hukumonline.com

Karya: Atin Fauziah

Unsulbar News, Majene – Rina, buruh pabrik sepatu di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur selalu menantikan Hari Buruh. Bukan karena libur, tapi karena hari itu adalah waktu untuk buruh menyuarakan aspirasi mereka. Hari itu, ia merasa tidak hanya sekadar buruh, tetapi bagian dari kekuatan besar yang memperjuangkan hak-hak pekerja.

Rina dan keluarganya memang mengalami kesulitan. Upah yang mereka dapatkan setiap bulan seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suami Rina, seorang buruh pabrik lain, juga sering mengalami kesulitan karena perusahaan seringkali tidak mematuhi perjanjian kerja.

Di Hari Buruh kali ini, Rina bergabung dalam aksi demonstrasi buruh untuk menyuarakan tuntutan kenaikan upah, perbaikan kondisi kerja, dan penegakan hukum ketenagakerjaan. Dengan kaos hitam, celana Jeans biru, dan topi coklat favoritnya, ia maju ke garda terdepan dari rombongan massa aksi. Rina merasa bangga menjadi bagian dari gerakan yang memperjuangkan keadilan sosial.

Ia menyadari bahwa perjuangan ini tidak akan mudah. Perusahaan seringkali menolak tuntutan buruh dan menggunakan berbagai cara untuk menghambat gerakan buruh. Namun, Rina tidak menyerah. Dia terus berjuang bersama teman-temannya untuk mencapai tujuan mereka.

Di tengah demonstrasi, Rina bertemu dengan seorang buruh lain yang sudah lama memperjuangkan hak-hak buruh. Orang itu bercerita tentang pengalaman pahitnya dalam berjuang, tetapi juga tentang kemenangan-kemenangan kecil yang telah mereka raih. Cerita itu pun membakar semangat Rina untuk terus berjuang.

Di tengah panas terik yang membakar kulit, Rina dan rekan-rekannya terus berdiri kokoh. Keringat mereka terus bertetesan ke tanah, teriakan mereka kian bergemuruh hingga memperlihatkan urat leher mereka yang menegang. Hingga saat demonstrasi mencapai puncaknya, Rina melihat banyak demonstran yang mulai menyerah karena lelah dan putus asa.

Namun, pucuk dicinta ulam pun tiba, tuntutan mereka akhirnya didengar oleh perusahaan. Melihat bagaimana kegigihan para demonstran yang memadati kantor perusahaan tersebut, juga bagaimana kinerja mereka selama ini yang terbilang cukup memuaskan, hari itu juga perusahaan berjanji untuk menaikkan upah, memperbaiki kondisi kerja, dan menegakkan hukum ketenagakerjaan yang seadil-adilnya.

Mendengar penyampaian manager perusahaan itu, Rina dan para buruh yang masih bertahan di lokasi tersebut bersorak gembira. Sambil memeluk satu sama lain mereka menangis bahagia dan bangga sebab apa yang mereka perjuangkan selama ini kini terbayarkan.

Rina kemudian pulang ke rumah dengan perasaan lega. Selang beberapa bulan kemudian, ia dan keluarganya mulai merasakan manfaat dari perjuangan mereka. Upah yang lebih tinggi membuat mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup secara lebih layak. Mereka juga merasa lebih aman karena kondisi kerja yang lebih baik.

Dia tahu bahwa perjuangan mereka tidak hanya sampai di sini saja, dan ia justru jadi lebih optimis tentang masa depan. Dia tahu bahwa buruh bisa meraih hak-hak mereka jika mereka terus berjuang bersama. Rina terus ikut serta menyuarakan hak-hak buruh yang lain yang masih terkungkung dengan situasi yang pernah dialaminya dulu.

Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Politik Unsulbar Angkatan 2023

Marsel

Gen-Z yang suka belajar hal-hal baru

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok