Dosen Unsulbar Terlibat dalam Penemuan Spesies Tikus Baru yang Ubah Klasifikasi Genus Crunomys dan Maxomys

Tampilan artikel ilmiah yang dipublikasikan di Journal of Mammalogy edisi 13 Juni 2025, memuat nama dosen Unsulbar, Muhammad Rizaldi Trias Jaya Putra Nurdin, sebagai salah satu penulis utama dalam riset penemuan spesies baru tikus dari Sulawesi dan revisi genus Crunomys-Maxomys. Sumber foto: Tangkapan Layar

Jurnalis: Nurul Inzana Filail

Unsulbar News, Majene Sebuah penemuan penting dalam dunia taksonomi mamalia kembali mengukuhkan peran aktif akademisi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dalam riset biodiversitas global.

Artikel ilmiah berjudul “Systematics and historical biogeography of Crunomys and Maxomys (Muridae: Murinae), with the description of a new species from Sulawesi and new genus-level classification” resmi dipublikasikan dalam Journal of Mammalogy pada (13/06/2025).

Studi ini mengungkap temuan mengejutkan: satu spesies baru tikus dari Pulau Sulawesi berhasil dideskripsikan secara ilmiah, sekaligus memicu revisi besar terhadap klasifikasi genus Crunomys dan Maxomys. Analisis filogenetik berbasis DNA mitokondria dan ultra-conserved elements (UCE) menunjukkan bahwa genus Maxomys secara genetik berada dalam kelompok Crunomys, sehingga seluruh spesies Maxomys kini direklasifikasi ke dalam genus Crunomys.

Perubahan ini menutup bab kebingungan taksonomi yang telah berlangsung selama beberapa dekade di kalangan ahli zoologi dan mamalia Asia Tenggara.

Penelitian tersebut juga berhasil mendeskripsikan satu spesies baru dari kelompok Crunomys hellwaldii, yang hanya ditemukan di Sulawesi. Penetapan spesies ini didasarkan pada perbedaan signifikan dalam morfologi, struktur tengkorak, serta bukti molekuler yang kuat dari analisis DNA.

Salah satu peneliti utama dalam tim tersebut adalah Muhammad Rizaldi Trias Jaya Putra Nurdin, dosen pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsulbar. Ia juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekologi, Konservasi, dan Etnobiologi Unsulbar. Keterlibatannya menandai kontribusi Unsulbar dalam riset bertaraf internasional, sekaligus menunjukkan potensi besar wilayah Sulawesi sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia.

Penelitian ini merupakan kolaborasi antara para ilmuwan dari sejumlah institusi ternama, seperti Museum Zoologicum Bogoriense – BRIN, Louisiana State University, Field Museum of Natural History (AS), serta University of Montpellier (Prancis). Kolaborasi lintas negara ini menegaskan pentingnya sinergi global dalam memahami evolusi dan konservasi fauna Asia Tenggara.

🔗 Artikel lengkap dapat diakses melalui tautan berikut:
https://doi.org/10.1093/jmammal/gyaf006

Nurul Inzana Filail

Just call me Iyun. Meet me on Instagram @iyunniee_

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok