
Jurnalis : Ihsan Badrah
Unsulbar News, Majene – Dosen Universitas Sulawesi Barat telah melaksanakan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), berupa penyuluhan dan pelatihan terkait pengolahan rumput laut pasca panen di Desa Galeso, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Senin (31/7/2023).
Program ini merupakan salah satu Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Dimana dinaungi Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM).
Kegiatan ini diawali dengan pemberian penyuluhan kepada warga kelompok pembudidaya rumput laut sekaligus mitra, bernama Karya Bersama. Penyuluhan ini berupa pengenalan teknologi embedded, system pengering rumput laut berbasis mikrokontroler. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pealatihan pembuatan Cottonii Chips dari rumput laut.
Ketua PKM Dosen Unsulbar, Andi Rosman NS Si MSi menyatakan kegiatan ini digalakkan dalam rangka membantu warga dalam menangani masalah yang dihadapi. Melalui program ini dosen dan mitra berkolaborasi, membuat alat pengering khusus untuk optimalisasi hasil rumput laut.
Dosen lain, Ilham SPd MP katakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar bagaimana masyarakat tahu tentang membuat alat untuk mengeringkan rumput laut, akan tetapi juga bagaimana masyarakat bisa mengolah rumput laut dalam bentuk lain, yaitu alkali treated cottonii atau biasa disebut tepung keraginan.
“Tepung keraginan ini banyak sekali pemanfaatannya, bisa digunakan dalam pembuatan bakso, nugget, eskrim. Bahkan dalam produk kecantikan. Apalagi tahap proses pembuatan tepung keraginan ini sangat mudah dilakukan oleh siapapun,” ujar dosen Fapertahut Unsulbar ini.
Lebih lanjut, Ilham beri apresiasi kepada semua pihak yang terlibat atas terlaksananya kegiatan tersebut. Terutama kepada warga Galeso Polman, karena antusias berpartisipasi dalam program.
“Kami juga berharap dengan kegiatan ini menjadi awal untuk melaksanakan pengembangan dalam budidaya rumput laut dan bisa menjalin kerja sama lebih intens lagi kedepannya antara dosen dengan masyarakat,” ungkap Ilham penuh harap.
Adapun dari penyuluh perikanan Desa Galeso, Desy menyampaikan kegiatan digelar dosen Unsulbar ini sejalan dengan mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani rumput laut. Dimana Desa Galeso Polman merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang warganya sebagaian besar membudidayakan tanaman ini pada sekitar pantai.
“Permasalahan yang sering dihadapi oleh pembudidaya rumput laut pasca panen adalah masalah proses pengeringan rumput laut. Selama ini, di Desa Galeso hanya mengandalkan paparan sinar matahari langsung,” ujar penyuluh tersebut.
Permasalahan lainnya, dimana diversifikasi produk olahan rumput laut pasca panen belum ada. Oleh karena itu, adanya kolaborasi yang melalui kegiatan permberyaan ini, Desy harap membantu mitra dalam mengelola rumput laut pasca panen tiba.
Editor: Masdin