
Jurnalis: Amalia Dewi
Unsulbar News, Majene – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi salah satu narasumber dalam Sekolah Pasar Modal Galeri Investasi Universitas Sulawesi Barat (GIU), Kamis (9/11/23) siang.
OJK sendiri merupakan lembaga independen yang memiliki fungsi, tugas dan wewenang mengatur, mengawasi pemeriksaan sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank.
Dalam pembukaan materi, pengawasan pasar modal OJK Regional 6 Sulampua Dyan Ristiawan menyinggung bahwa masyarakat sudah banyak yang mengakses produk keuangan, namun belum tahu manfaat dan risikonya.
“Masyarakat sudah banyak yang bisa akses produk keuangan, tapi tidak tau manfaatnya, tidak tau resikonya,” kata Dyan.
Pentingnya Perencanaan Keuangan
Lebih lanjutnya Dyan menjelaskan pentingnya perencanaan keuangan, bahwa dengan menabung manual tidaklah cukup, melihat setiap saat terjadi inflasi dan kemampuan menghasilkan keuangan akan menurun apabila sudah tua.
“Mungkin di usia remaja, kemampuan kita menghasilkan keuangan akan besar, namun seiring berjalannya waktu kemampuan itu akan menurun dan juga inflasi, apa yang kita beli sekarang belum tentu besok akan sama harganya,” ujarnya dalam sesi materi.
Selain membahas pentingnya perencanaan keuangan pria berkacamata tersebut juga memperkenalkan jenis-jenis investasi. Katanya terdapat dua jenis yaitu investasi keuangan (financial investasi) dan real investasi.
“Ada dua jenis investasi yaitu financial investasi, contohnya deposito dan real investasi itu contohnya emas,” ucapnya.
Pengawas pasar modal berlogo merah tersebut juga menegaskan, bahwa dalam berinvestasi harus berani rugi.
“Dalam berinvestasi itu harus berani rugi, jika invetasi kita 5 ribu rupiah, kita harus bisa rela kehilangan 2 ribu jika terjadi penurunan saham,” tambahnya.
Investasi Bodong
Masih dalam sesi pemaparan materi juga menyebut 10 tahun terakhir, terhitung sekitar 117,4 triliun uang di Indonesia masuk dalam investasi bodong.
“Kita harus berjaga-jaga karena sejak tahun 2011 sampai sekarang terhitung 117,4 triliun uang di Indonesia sudah diambil oleh investasi bodong,” ungkap pria berbaju merah.
Sekadar informasi tips investasi berdasar materi dari OJK, yaitu jangan termakan dengan investasi yang memiliki keuntungan unreal atau diluar nalar. Dalam perencanaan keuangan sendiri memiliki rumus yaitu 10% biaya sosial, 20% investasi, 30% cicilan utang, dan 40% biaya kebutuhan.